Selasa, 04 September 2012

Perkembangan Teori Akuntansi

I.                   Pendahuluan

Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barang dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang di warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.

II.                Pembahasan
  
A.    Akuntansi Sebagai Ilmu
Menurut Accounting Principle Board (APB) dlm statement no.4 disebutkan:
Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa (service activity) fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat financial, tentang entitas-entitas ekonomi yang dianggap berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, dalam penentuan pilihan-pilihan logis diantara tindakan-tindakan alternatif.
Menurut AICPA:
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran dengan cara yang berarti, atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan, serta penafsiran hasil-hasilnya.
Menurut Paul Grady dalam ARS no.7:
Akuntansi merupakan suatu body of knowledge serta fungsi organisasi yg secara sistematik, orisinal atau autentik, mencatat, mengklasifikasikan, memproses, mengikhtisarkan, menganalisa, menginterprestasikan seluruh transaksi dan kejadian serta karakter keuang yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka menyediakan informasi yang berarti yang dibutuhkan manajemen sbg laporan & pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.
Menurut Kieso and Weygandt:
Akuntansi adalah suatu system informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suaatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi dapaat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan (body of knowledge).

B.     Sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan menurut Juhaya S. Praja, bisa diperoleh melalui dua sumber berikut:
1. Tradisi, sumber pengetahuan yang diperoleh melalui pewarisan atau tranmisi dari generasi ke generasi
2. Autoriti, sumber pengetahuan yang dihasilkan melalui penemuan penemuan baru oleh orang yang memiliki keahlian dibidangnya.
Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dapat diklasifikasikan sbg pengetahuan yg bersifat ilmiah atau pengetahuan ilmiah. Metode Ilmiah merupakan cara dalam memperoleh ilmu, yaitu suatu sintesis antara berpikir rasional dan bertumpu pada data empiris.
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan dlm berbagai bentuk, berupa kaidah,hkum dan asas. Kumpulan pengetahuan ini membentuk suatu teori ilmiah yang konsisten dan sistematis. Kumpulan pengetahuan ini semakin lama semakin berkembang dengan adanya kegiatan penelitian ilmiah. Teori ilmiah ini pun berfungsi sbg sumber pengetahuan bagi pemecahan masalah.
Bidang akuntansi yg membahas proses pemikiran atau penalaran dikenal dengan sebutan teori akuntansi. Bahkan struktur akuntansi dan kerangka acuan konseptual sering disebut sebagai teori akuntansi. Teori akuntansi berkembang karena adanyakeyakinan bahwa praktik yang baik harus dilandasi oleh teori yang baik.

C.    Teori Akuntansi
Teori adalah
-          Sesuatu yang abstrak
-          Suatu Konstruk yang dioperasionalisasikan dlm dunia data
-          Lawan dari praktik
Semuanya benar, tergantung konteks yang akan digunakannya.
Menurut Vernon Kam , ada tiga level dalam teori akuntansi (Three Level Distinct Statemens of Decreasing Generality) yaitu:
1.      Postulat, Definisi, Tujuan Akuntansi
2.      Prinsip – prinsip
3.      Prosedur dan Metode

D.    Sifat Teori Akuntansi
Sifat teori akuntansi adalah deskriptif normative dan positiif, yaitu menjelaskan apa adanya dan apa yang seharusnya, dan menjelaskan apa yang sebenarnya.

E.     Jenjang Teori
Akuntansi berkepentingan dengan penyediaan informasi sebagai sarana komunikasi bisnis, sehingga akuntansi dikatakan sebagai bahasa bisnis. Teori harus dinyatakan dalam bahasa, yang bersifat verbal dan matematik. Dalam ilmu bahasa, system komunikasi dipelajari dalam tiga  bidang kajian, yaitu sintaktis, semantik dan pregmatik.
1.      Teori Sintaktik
Toeri yang mengkaji dan menelaah hubungan antara symbol dengan symbol secara logis. Contoh telaahan sintaktik dalam akuntansi adalah persamaan akuntansi berikut ini:
A = U + M
A = Aktiva
U = Utang
M = Modal
2.      Teori Semantik
Teori ini menelaah hubungan antara symbol dengan dunia nyata yang disimbolkannya, atau symbol yang telah dimaknai dan dikaitkan dengan real worldnya. 
Dari persamaan akuntansi tadi maka symbol-simbol tadi seperti A = aktiva, yang dikaitkan fakta empiris yang ada dalam real world atau kita maknai, A adalah aktiva, demikian pula symbol U adalah utang dan M adalah modal.
3.      Teori Pragmatik
Teori ini menelaah bagaimana kaitan antara symbol yang telah dimaknai tersebut dan kaitannya dengan perilaku penerima. Contohnya bagaimana kaitan antara laba yang telah dimaknai tersebut dengan perilaku investor atau penerima lainnya.

F.     Paradigma
Akuntansi tidak semata-mata merupakan suatu pengetahuan yang bersifat mekanis, akan tetapi merupakan suatu pengetahuan yang memerlukan proses pemikiran dan penalaran ilmiah. Proses pemikiran tersebut menggunakan berbagai paradigma, yang disebut dengan kerangka pemikiran teoritis yang berfungsi untuk menjelaskan praktik atau memberi justifikasi terhadap praktik, serta dapat digunakan sebagai landasan untuk mempengaruhi praktik.
Paradigma itu sendiri merupakan gambaran fundamental mengenai suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Selain itu, paradigma disebut juga sebagai pemikiran konseptual dan instrument kerangka kerja, dengan tujuan untuk menciptakan model-model melalui penelitian ilmiah yang khas dan koheren.

G.    Periode Perkembangan Akuntasi
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.
Tahun 1775   : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama  digunakan dalam perusahaan.
Tahun  1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1.      Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
2.      Laporan keuangan mulai diseragamkan;
3.      Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
4.      Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.
1.      Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2.      Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3.      Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
4.      Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
5.      Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
6.      Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7.      Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975   : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
1.      Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2.      Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
3.      Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
4.      Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5.      Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

H.    Perkembangan Akuntansi di indonesia
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya  teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.

I.       Bidang – Bidang Akuntansi
1.      Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2.      Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
3.      Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
4.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5.      Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
6.      System Informasi (Information System)
7.      Anggaran (Budgeting)
8.      Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
9.      Akrual Basis dan Kas Basis
10.  Akuntan Internal dan Akuntan Eksternal
11.  Akuntansi Proyek (Project Accounting)

J.      Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain
Pentingnya pemahaman akuntansi tidaklah terbatas hanya pada dunia usaha semata. Banyak karyawan yang pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga menggunakan data akuntansi dan mereka itu perlu mengetahui prinsip-prinsip serta terminologi akuntansi. Semua orang akan berhubungan dengan transaksi usaha sehingga harus memperhatikan aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri. Dalam dunia bisnis yang semakin modern, akuntansi memainkan peranan penting, dan dalam arti luas semua warga Negara akan berhubungan dengan dunia akuntansi pada kesempatan tertentu.

III.             Kesimpulan

Teori dalam akuntansi merupakan sekumpulan hipotesis, konsep, dan prinsip-prinsip pragmatis yang saling berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum untuk suatu bidang penelitian.

Menurut Vernon Kam ada tiga level dalam teori akuntansi, yaitu (1) Postulat, Definisi, Tujuan Akuntansi, (2) Prinsip-prinsip, (3) Prosedur atau Metode.

Teori Akuntansi bersifat deskriptif normative dan positif,

Orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.

Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.

1 komentar: