I.
Pendahuluan
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang
di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir sehingga menghasilkan suatu
kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta
prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan. Pelaporan
keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu
pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa
kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang
pemilik warung mencatat pembelian barang dagangannya, mencatat siapa saja yang
berhutang di warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil
penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang
dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik
warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang
akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan
skala yang lebih besar.
II.
Pembahasan
A.
Akuntansi Sebagai
Ilmu
Menurut
Accounting Principle Board (APB) dlm statement no.4 disebutkan:
Akuntansi
adalah sebuah kegiatan jasa (service
activity) fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat financial, tentang entitas-entitas ekonomi yang dianggap berguna
dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, dalam penentuan pilihan-pilihan
logis diantara tindakan-tindakan alternatif.
Menurut
AICPA:
Akuntansi
adalah seni pencatatan,
pengelompokan, dan pengikhtisaran dengan cara yang berarti, atas semua
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan, serta penafsiran hasil-hasilnya.
Menurut
Paul Grady dalam ARS no.7:
Akuntansi
merupakan suatu body of knowledge
serta fungsi organisasi yg secara sistematik, orisinal atau autentik, mencatat,
mengklasifikasikan, memproses, mengikhtisarkan, menganalisa,
menginterprestasikan seluruh transaksi dan kejadian serta karakter keuang yang
terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka menyediakan informasi yang
berarti yang dibutuhkan manajemen sbg laporan & pertanggungjawaban atas
kepercayaan yang diterimanya.
Menurut
Kieso and Weygandt:
Akuntansi
adalah suatu system informasi yang
mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suaatu
organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Dari
defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi dapaat dikatakan sebagai
seperangkat pengetahuan (body of knowledge).
B.
Sumber
Pengetahuan
Sumber
pengetahuan menurut Juhaya S. Praja, bisa diperoleh melalui dua sumber berikut:
1. Tradisi,
sumber pengetahuan yang diperoleh melalui pewarisan atau tranmisi dari generasi
ke generasi
2. Autoriti,
sumber pengetahuan yang dihasilkan melalui penemuan penemuan baru oleh orang
yang memiliki keahlian dibidangnya.
Pengetahuan
yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dapat diklasifikasikan sbg
pengetahuan yg bersifat ilmiah atau pengetahuan ilmiah. Metode Ilmiah merupakan
cara dalam memperoleh ilmu, yaitu suatu sintesis antara berpikir rasional dan
bertumpu pada data empiris.
Ilmu
merupakan kumpulan pengetahuan dlm berbagai bentuk, berupa kaidah,hkum dan
asas. Kumpulan pengetahuan ini membentuk suatu teori ilmiah yang konsisten dan
sistematis. Kumpulan pengetahuan ini semakin lama semakin berkembang dengan
adanya kegiatan penelitian ilmiah. Teori ilmiah ini pun berfungsi sbg sumber
pengetahuan bagi pemecahan masalah.
Bidang
akuntansi yg membahas proses pemikiran atau penalaran dikenal dengan sebutan
teori akuntansi. Bahkan struktur akuntansi dan kerangka acuan konseptual sering
disebut sebagai teori akuntansi. Teori akuntansi berkembang karena
adanyakeyakinan bahwa praktik yang baik harus dilandasi oleh teori yang baik.
C.
Teori Akuntansi
Teori
adalah
-
Sesuatu
yang abstrak
-
Suatu
Konstruk yang dioperasionalisasikan dlm dunia data
-
Lawan
dari praktik
Semuanya
benar, tergantung konteks yang akan digunakannya.
Menurut
Vernon Kam , ada tiga level dalam teori akuntansi (Three Level Distinct Statemens of Decreasing Generality) yaitu:
1.
Postulat,
Definisi, Tujuan Akuntansi
2.
Prinsip
– prinsip
3.
Prosedur
dan Metode
D.
Sifat Teori Akuntansi
Sifat
teori akuntansi adalah deskriptif normative dan positiif, yaitu menjelaskan apa
adanya dan apa yang seharusnya, dan menjelaskan apa yang sebenarnya.
E.
Jenjang Teori
Akuntansi
berkepentingan dengan penyediaan informasi sebagai sarana komunikasi bisnis,
sehingga akuntansi dikatakan sebagai bahasa bisnis. Teori harus dinyatakan
dalam bahasa, yang bersifat verbal dan matematik. Dalam ilmu bahasa, system
komunikasi dipelajari dalam tiga bidang
kajian, yaitu sintaktis, semantik dan pregmatik.
1.
Teori
Sintaktik
Toeri
yang mengkaji dan menelaah hubungan antara symbol dengan symbol secara logis.
Contoh telaahan sintaktik dalam akuntansi adalah persamaan akuntansi berikut
ini:
A = U + M
A
= Aktiva
U
= Utang
M
= Modal
2.
Teori
Semantik
Teori
ini menelaah hubungan antara symbol dengan dunia nyata yang disimbolkannya,
atau symbol yang telah dimaknai dan dikaitkan dengan real worldnya.
Dari
persamaan akuntansi tadi maka symbol-simbol tadi seperti A = aktiva, yang
dikaitkan fakta empiris yang ada dalam real world atau kita maknai, A adalah
aktiva, demikian pula symbol U adalah utang dan M adalah modal.
3.
Teori
Pragmatik
Teori
ini menelaah bagaimana kaitan antara symbol yang telah dimaknai tersebut dan
kaitannya dengan perilaku penerima. Contohnya bagaimana kaitan antara laba yang
telah dimaknai tersebut dengan perilaku investor atau penerima lainnya.
F.
Paradigma
Akuntansi
tidak semata-mata merupakan suatu pengetahuan yang bersifat mekanis, akan
tetapi merupakan suatu pengetahuan yang memerlukan proses pemikiran dan
penalaran ilmiah. Proses pemikiran tersebut menggunakan berbagai paradigma,
yang disebut dengan kerangka pemikiran teoritis yang berfungsi untuk
menjelaskan praktik atau memberi justifikasi terhadap praktik, serta dapat
digunakan sebagai landasan untuk mempengaruhi praktik.
Paradigma
itu sendiri merupakan gambaran fundamental mengenai suatu masalah dalam ilmu
pengetahuan. Selain itu, paradigma disebut juga sebagai pemikiran konseptual
dan instrument kerangka kerja, dengan tujuan untuk menciptakan model-model
melalui penelitian ilmiah yang khas dan koheren.
G.
Periode
Perkembangan Akuntasi
Perkembangan akuntansi sejalan
dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya
memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya.
Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah
menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at
Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi
sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek
pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan
bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam
Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu.
Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini
maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system
telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya
yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul
“Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi
tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997)
menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti
Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada
1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli
ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit.
Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah terutama
sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi.
Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa
eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan
oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad
ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih
dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di Inggris pada
tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada
tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk
mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang
tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan
saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan.
Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai
informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam
Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.
Tahun
1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single
entry maupun double entry.
Tahun
1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun
1825 : mulai dikenalkan
pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun
1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan
yang dianggap lebih penting.
Tahun
1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun
1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1.
Mulai diperkenalkan teknik-teknik
analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta
pengawasan dana pemerintah;
2.
Laporan keuangan mulai diseragamkan;
3.
Norma pemeriksaaan akuntan juga
mulai dirumuskan; dan
4.
Sistem akuntansi yang manual beralih
ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun
1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
1.
Pada periode ini akunansi sudah
menggunakan computer untuk pengolahan data.
2.
Sudah dilakukan Perumusan Prinsip
Akuntansi (GAAP).
3.
Analisis Cost Revenue semakin
dikenal.
4.
Jasa-jasa perpajakan seperti
kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
5.
Management accounting sebagai bidang
akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang
cepat.
6.
Muncul jasa-jasa manajemen seperti
system perencanaan dan pengawasan.
7.
Perencanaan manajemen serta
management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun
1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
1.
Timbulnya management science
yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan
menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2.
Sistem informasi semakin canggih
yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi,
teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
3.
Metode permintaan yang menggunakan
computer dalam teori cybernetics;
4.
Total
system review yang merupakan metode pemeriksaan
efektif mulai dikenal; dan
5.
Social
accounting manjadi isu yang membahas
pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
H.
Perkembangan Akuntansi di indonesia
Di Indonesia, akuntansi mulai
diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion
Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi
yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan
tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak
bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh
pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda,
perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama
dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan.
Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan.
Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem
Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing)
mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van
Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini
merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government
Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public
pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia
tahun 1918.
Dalam masa pendudukan Jepang,
Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan
pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi
kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk
mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun
1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini
kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran
(1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan
universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang menghimpun
para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi
akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga
dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan
undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong
berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997,
peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki
peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.
I.
Bidang – Bidang Akuntansi
1.
Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting)
2.
Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
3.
Akuntansi Manajemen (Management
Accounting)
4.
Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5.
Akuntansi Perpajakan (Tax
Accounting)
6.
System Informasi (Information
System)
7.
Anggaran (Budgeting)
8.
Akuntansi Pemerintahan (Govermental
Accounting)
9.
Akrual Basis dan Kas Basis
10.
Akuntan Internal dan Akuntan
Eksternal
11.
Akuntansi Proyek (Project
Accounting)
J.
Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain
Pentingnya pemahaman akuntansi
tidaklah terbatas hanya pada dunia usaha semata. Banyak karyawan yang
pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga menggunakan data akuntansi dan
mereka itu perlu mengetahui prinsip-prinsip serta terminologi akuntansi. Semua
orang akan berhubungan dengan transaksi usaha sehingga harus memperhatikan
aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri. Dalam dunia bisnis yang
semakin modern, akuntansi memainkan peranan penting, dan dalam arti luas semua
warga Negara akan berhubungan dengan dunia akuntansi pada kesempatan tertentu.
III.
Kesimpulan
Teori dalam akuntansi merupakan
sekumpulan hipotesis, konsep, dan prinsip-prinsip pragmatis yang saling
berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum untuk suatu bidang penelitian.
Menurut Vernon Kam ada tiga level
dalam teori akuntansi, yaitu (1) Postulat, Definisi, Tujuan Akuntansi, (2)
Prinsip-prinsip, (3) Prosedur atau Metode.
Teori Akuntansi bersifat deskriptif
normative dan positif,
Orang yang pertama kali menulis buku
tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan
orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping
system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia,
akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui
pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan
bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman
modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang
semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun
terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.
ALHMDULILLAH ..
BalasHapus